Senin, 18 Mei 2009
sahabat Itu..
Sahabat itu teman kita
Kebanyakan orang berkata, "Sahabat itu teman yang paling dekat dengan kita". Cobalah berfikir lebih bijak dari itu maka akan kita sadari kita punya lebih banyak sahabat dari yang kita kira. Ini tak perlu ada contoh kasus. Hanya materi penguat yang membuat pikiran lebih terbuka tentang arti sahabat.
Sahabat itu yang bisa saling berbagi.
Begini. Dahulu kala waktu ku sekolah. Aku suka dengan seorang cewek berambut panjang. Ternyata teman dekatku juga suka dia. Jadi yang namanya berbagi. Minimal jatah malam mingguan kami bagi dua. Diselang-seling... ?!#¤@...^?.. hmm contoh yang salah! Pokoknya yang gitu-gitu deh. Saling berbagi jika senang karena sedang panen mangga, ingat karibnya, terus dikirimi. Yah, satu kilo gak terlalu berat kan?
Sahabat itu yang selalu siap untuk saling bantu.
Baru kemarin aku alami nih. Waktu lagi ngantar motorku ke bengkel. Eh, tukang bengkelnya dapat SMS dari cewek SMU yang lagi semesteran minta dibantu nyelesaikan soal kawruh basa. Terus dibantulah oleh mas bengkel. Nah, kalau ini benar gak? Hehe salah lagi! Lagipula itu bukan antar sahabat kok. Tadi antara keponakan dengan omnya. Sepertinya untuk sahabat. Masing-masing bisa lebih perasa. Minimal melihat muka sedih sang sohib. Langsung dideketi ditanyai dengan lembut. Jadilah teman curhat yang baik.
Sahabat itu yang bisa langgeng. Hitungannya nomer 3 setelah pendamping hidup dan keluarga
Hehehe gak mau kasih contoh lagi ah! Atut salah lagi. Tapi memang benar kok. Dia bisa jadi yang ketiga di urutan itu. Namun ada juga yang menempatkannya pada urutan kedua. Sering terjadi pada keluarga kaya. Karena anggotanya saling curiga. Sahabat bisa lebih dipercaya yang pada akhirnya memperlama hubungan pertemanan. Hmm... malah jadi sinetron banget.
Sahabat memang teman kita. Janganlah dibedakan. Jikalau kita bisa lebih ikhlas, membantu tanpa nantinya mengharapkan mereka akan balik membantu kita. Ataupun kita bisa lebih sabar dengan apapun yang dilakukan teman kepada kita. Insyaallah akan kita temukan arti sahabat yang sebenarnya.
Kebanyakan orang berkata, "Sahabat itu teman yang paling dekat dengan kita". Cobalah berfikir lebih bijak dari itu maka akan kita sadari kita punya lebih banyak sahabat dari yang kita kira. Ini tak perlu ada contoh kasus. Hanya materi penguat yang membuat pikiran lebih terbuka tentang arti sahabat.
Sahabat itu yang bisa saling berbagi.
Begini. Dahulu kala waktu ku sekolah. Aku suka dengan seorang cewek berambut panjang. Ternyata teman dekatku juga suka dia. Jadi yang namanya berbagi. Minimal jatah malam mingguan kami bagi dua. Diselang-seling... ?!#¤@...^?.. hmm contoh yang salah! Pokoknya yang gitu-gitu deh. Saling berbagi jika senang karena sedang panen mangga, ingat karibnya, terus dikirimi. Yah, satu kilo gak terlalu berat kan?
Sahabat itu yang selalu siap untuk saling bantu.
Baru kemarin aku alami nih. Waktu lagi ngantar motorku ke bengkel. Eh, tukang bengkelnya dapat SMS dari cewek SMU yang lagi semesteran minta dibantu nyelesaikan soal kawruh basa. Terus dibantulah oleh mas bengkel. Nah, kalau ini benar gak? Hehe salah lagi! Lagipula itu bukan antar sahabat kok. Tadi antara keponakan dengan omnya. Sepertinya untuk sahabat. Masing-masing bisa lebih perasa. Minimal melihat muka sedih sang sohib. Langsung dideketi ditanyai dengan lembut. Jadilah teman curhat yang baik.
Sahabat itu yang bisa langgeng. Hitungannya nomer 3 setelah pendamping hidup dan keluarga
Hehehe gak mau kasih contoh lagi ah! Atut salah lagi. Tapi memang benar kok. Dia bisa jadi yang ketiga di urutan itu. Namun ada juga yang menempatkannya pada urutan kedua. Sering terjadi pada keluarga kaya. Karena anggotanya saling curiga. Sahabat bisa lebih dipercaya yang pada akhirnya memperlama hubungan pertemanan. Hmm... malah jadi sinetron banget.
Sahabat memang teman kita. Janganlah dibedakan. Jikalau kita bisa lebih ikhlas, membantu tanpa nantinya mengharapkan mereka akan balik membantu kita. Ataupun kita bisa lebih sabar dengan apapun yang dilakukan teman kepada kita. Insyaallah akan kita temukan arti sahabat yang sebenarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar