Kehidupan: Pilihan Sederhana

Jumat, 24 April 2009

Pilihan Sederhana

Bila dihadapkan pada pilihan, apakah anda memiliki untuk sehat, makmur, punya banyak teman, dan bahagia, ataukah anda memilih hidup miskin, sakit-sakitan, dibenci, dan sengsara…? Pilihan ini tentu gampang. Semua orang tentu akan mengambil pilihan pertama tanpa pikir panjang.

Tapi mengapa yang ada dalam pilihan pertama tidak seluruhnya hadir dalam kehidupan anda…? Adalah kenyataan, bahwa sebenarnya anda punya pilihan, tetapi tidak diberikan sekaligus seperti yang ada di awal tulisan ini. Pilihan itu melainkan diberikan secara bagian per bagian dalam setiap sisi kehidupan anda. Hari demi hari, saat demi saat - semua yang anda pilih dalam hidup sebenarnya adalah bagian dari pilihan di atas. Dan pilihan andalah yang menjadi kenyataan hidup anda.

Pilihan-pilihan sederhana yang anda buat, yang mungkin anda anggap sepele, akan membentuk jawaban besar. Pilihan-pilihan sederhana ini yang mempengaruhi hidup anda. Di sepanjang jalan kehidupan, anda akan terus berhadapan dengan pilihan-pilihan sederhana, untuk itu tetaplah fokus pada arah mana tujuan hidup anda bergulir. Buatlah pilihan yang tepat - sekalipun sederhana - karena hidup anda akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang anda buat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Untukmu Suamiku,,,

Terimakasih tlah membuatku selalu tersenyum,,,

Terimakasih tlah mewarnai hari-hariku,,,

Terimakasih tlah memberi semangat dalam tiap langkahku,,,

Terimakasih tlah membangun mimpi-mimpiku,,,

Terimakasih tlah menjadi cahaya dalam kegelapanku,,,

Terimakasih tlah menjadi pelipur sgala dukaku,,,

Terimakasih tlah menjadi penenang jiwaku,,,

Terimakaih tlah menjadi penentram hatiku,,,

Terimakasih tlah menjadi pengingat dalam stiap tingkahku,,,

Danterimakasih tak terhingga, tlah hadir dalam hidupku,,,

Terimakasih untukmu,,,,,

Ungkapan

TaK SeKeDaR KaTa-KaTa…

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-Mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan ALLAH mencintai orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri (segera) mengingat ALLAH, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa selain ALLAH? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui" (Qs.Ali-Imran:133-135)
CeLoTeHaNQuWh…

Aku sangat bersyukur ALLAH membukakan pintu hati, telinga, mata, dan pikiranku... Bersyukur ALLAH telah menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya... Bersyukur ALLAH telah memisahkan kita... Bersyukur ALLAH telah menyadarkanku bahwa aku masih punya banyak orang-orang yang peduli dan sayang kepadaku... Dan terakhir, Bersyukur tak terhingga atas segala anugerah dan nikmat yang yang juga tak terhingga banyaknya yang ALLAH berikan untukku hingga saat ini... Syukurku pada-Mu, Illahi Robbi... ^^

Ungkapan Persahabatan

Persahabatan ini.,.,
Tiadalah diungkap dengan seindah bicara
Bukan sekedar dihiasi gelak tawa
Tidak pula diperlihat dengan air mata

Persahabatan ini.,.,
Mungkin semudah dan seremeh anggapanmu
Namun persahabatan itu umpama komplikasi suatu ruang
Yang mana dikau mampu merasakan kesempitan seorang sahabat

Persahabatan ini.,.,
bukan ruangan kristal
Bukan pula ruang warna-warna indah
Inilah perbatasan suatu perjuangan
Bila mana dikau memahami sahabatmu

Persahabatan ini.,.,
Tidak lahir karena toleransimu
Tetapi ia dititik dengan kasih
Dilarut dengan memori takdir
Yang mana persahabatan itu.,.,
Lahirnya tidak bersandar pada sebarang ungkapan

Detik Kehidupan

Dalam detik detik kehidupan kita, saatnya menyatukan
segala rasa dalam keseimbangan pikir.
Kesatuan esensi diri akan memampukan kita mamantau, menganalisa,
serta merespon dengan bijak segala fenomena yang ada.
Akan terwujud deskripsi dalam benak....
Suatu saat akan membentuk siapa diri kita sebenarnya.
Sebesar apa kekayaan hati, kesejahteraan jiwa yang kita miliki.
Jika memang benar...., maka kita akan tetap menjadi pewaris hidup yang indah
Anugerah keabadian yang Kuasa yang dititipkan jadi suatu
misi kemanusiaan bagi kita. Sehingga Sang Illahi tidak menyesal telah menciptakan dan menamakan kita manusia.

Secara pribadi, saya hanya berharap bahwasanya
Kesempatan masih panjang buatku memberi arti buat orang banyak, terutama menjadi suara bagi yang tidak mampu bersuara.

Sepertinya aku harus lebih serius melihat "life Chain" yang ada.
Apakah hidup kita hanya sekedar lahir, sekolah, dewasa, menikah, punya anak, sekolah, dewasa, menikah, punya anak/ dan seterusnya,... dan seterusnya?.
Saudaraku, Mari mulai mencari makna di dalamnya
Supaya kita tidak termakan oleh Hidup dan Kehidupan itu sendiri.